Pemberian nama Pantai Nagha diambil dari jenis kayu besar yang pada masa lampau mendominasi pantai ini. Sebelumnya Pantai Nagha dijadikan gudang pelabuhan kopra. Pantai Nagha sendiri memiliki pasir dua warna yang menurut warga dahulunya berwarna hitam namun kini bercampur putih. Warna putih pasir pantai naga disebabkan oleh pecahan dari terumbu karang mati.
Meskipun berada dalam wilayah administrasi kampung bentung, lokasi pantai nagha sendiri tidak bersentuhan langsung dengan pemukiman warga ataupun fasilitas umum lainnya. Pantai nagha berada di pesisir timur laut kampung Bentung.
Akses menuju pantai nagha dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menaiki perahu atau berjalan menyusuri tepian pantai ketika air laut sedang surut.
Lautan biru dengan ombak tenang yang memanjakan mata dapat dirasakan ketika tiba di pantai ini. Duduk di pesisir pantai sembari menyaksikan mata hari terbenam dapat menjadi kegiatan menarik yang dapat dilakukan di pantai nagha.
Sama seperti Pantai Nagha, pemberian nama dari Pantai Bulo diambil dari jenis bambu yang sebelumnya mendominasi pantai ini. Pantai Bulo memiliki pasir putih indah dan garis pantai yang panjang. Berlokasi tidak jauh dari Pantai Nagha, Pantai Bulo berlokasi persis di sebelah utara dari Pantai Nagha. Untuk menuju pantai bulo dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menaiki perahu atau berjalan menyusuri tepian pantai ketika air laut sedang surut.
Hembusan angin yang menyapu lembut diwajah hingga menyisir rambut menyegarkan diri setibanya di Pantai Bulo. Hamparan air laut biru nan jernih yang memperlihatkan keindahan terumbu karang serta biota laut di dalamnya mampu memanjakan mata.
Air Terjun Kanikang terdiri dari tiga tingkatan air terjun yang berlokasi tidak jauh dari SMPN 1 Tabukan Selatan. Disepanjang jalan menuju ke Air Terjun Kanikang akan disuguhi oleh pemandangan indah nan sejuk dari pepohonan hijau dan aliran sungai yang jernih. Terdapat jalan setapak yang dibuat warga kampung bentung untuk mengunjungi air terjun kanikang. Perjalanan menuju air terjun terbawah memakan waktu sekitar 30 menit dari SMPN 1 Tabukan Selatan
Setibanya di Air Terjun Kanikang, rasa lelah akan terbayarkan setelah melihat derasnya percikan air yang indah serta kolam air hijau yang mampu memberikan sensasi segar ketika menyentuh tubuh. Perasaan tenang pun dapat dirasakan hanya dengan melihat air terjun dari sudut atas bebatuan yang ada. Tidak hanya berhenti di sana, air terjun kanikang juga mampu menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat kampung bentung melalui aliran airnya.
Selain menyuguhkan keindahan alamnya melalui pantai-pantai dengan hempasan pasir putihnya serta air terjun nan elok, Kampung Bentung juga menawarkan berbagai masakan lokal Sangihe yang cita rasanya tidak perlu diragukan lagi. Dari olahan sagu hingga olahan hasil laut, juga dari makanan ringan hingga makanan berat bahkan minuman dapat anda temui ketika berkunjung ke Kampung Bentung. Sebut saja sagu porno, kue gulung, humbi, sayur daun ganermo, ikan nyare bakar sambal dabu, hingga saraba, sebuah minuman hangat yang memiliki cita rasa rempah-rempah yang cukup kuat dan mampu menghangatkan tubuh siapapun yang meminumnya.
Jika dilihat kembali, mungkin beberapa nama makanan khas Sangihe terdengar tidak biasa. Namun di situlah keunikannya. Meskipun namanya terdengar tidak biasa, tetapi cita rasa yang dihasilkan tidak perlu diragukan lagi. Dengan keterampilan tangannya yang sangat lihai, orang-orang Kampung Bentung mampu mengubah bahan-bahan dasar seperti sagu menjadi sebuah makanan yang memiliki rasa yang sangat menggugah selera. Selengkapnya di booklet pariwisata
GJFC+4F9, Bentung, Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, 95858.
Telp: +(62) 821 – 9487 – 4393
Email: mairokangbentung2002@gmail.com
© 2023 Copyright Kampung Bentung | KKN-PPM UGM